Saat paling nikmat adalah saat melukis. Tak ada kenikmatan yang sebanding berkhayal dan mewujudkan khayalan itu menjadi kenyataan. Walaupun kenyataannya hanya berupa wujud tak jelas di selembar kanvas atau deretan kata-kata yang sulit dimaknai.
Saat paling kelam adalah saat lukisan selesai. Kembali ke dunia nyata, memikirkan lagi uang belanja besok, uang rokok, bensin motor bututku, spp anak-anak, pulsa yang menipis dan seabreg-abreg tuntutan lain.
Setelah itu lukisan dipajang. Ibarat memancing, umpan sudah dilontarkan. Tinggal menunggu tanggapan. Dipajang sekian lama, buah cipta, rasa dan karsa itu tak lekang dimakan kebosanan. Khayalan itu hidup dan berpindah dari kepala-ke kepala, melontarkan daya ganggu seusil-usilnya.
Dipajang dan diatur, menunggu lirikan genit penikmatnya. Adakah yang sampai di hati. Transaksi memang ditunggu, namun pelukis bukan hanya mengikuti perut, imajinasinya lebih hidup saat terlontar apresiasi. Pijar semangat berkarya kembali menyala.
Baik atau buruk komentar Anda, akan sangat saya hargai.
Salam!
wah…imak tu py potensi segudang..ok, lanjutkan blognya..jgn kd ingat Klik disini melihat mincom atau Klik disini melihat catatan mincom …Moses yg aku prediksi akan tercatat menjadi seorang yg besar di masa depan..oke bos..?
Blog bagus yang memperkaya khasanah karya seni lukis… selamat untuk Pak Moses..
Mudah2an Manusia Multitalenta ini menemukan “Dunia” nya yang sesungguhnya yang “Sesuai RencanaNYA”
NIMKAT karena bisa mengekspresikan apa yang ada dibenak sehingga bisa menghasilkan “sesuatu” yang bisa dilihat dan dinikmati.
sebagai seorang PENIKMAT, mencoba mereka-reka apa makna dibalik lukisan tersebut…?
Maju terus Sodaraku…talenta sebagai berkat dari Yang Di Atas patut disyukuri untuk bisa dikembangkan….setuju kalo dibilang sodaraku ini Multitalent…!
GBU…
Mmg dengan Pak Moses Nikmat, apalagi menikmati Lukisan Pak Moses. Saya masih ingat Lukisan Pak Moses di Ruangan…Selamat dan Sukses
bahalap……………………..
Selamat sore Pak Moses,
Saya julie simanjuntak. yang mau saya tanyakan, apakah Pak Moses ada di Pasar seni Ancol.
Terima kasih, GBU
Sore Bu Julie, tidak Bu. Hanya sesekali saat jambore senirupa saya ke PS Ancol.