PERJALANAN WAJAH & OMONGAN KENTUT

Perjalananku, perjalanan tanpa tanpa arah, tanpa jalanan
Melangkah tak seirama, bermusuhan hati dan kaki
Kaki dituntun mata kanan
Hati dituntun nurani kiri

Perjalananku dihambat jiwa, disokong mimpi gersang
Langkahku dikerat sadar, dibokong racun manis
Menyusup ke dalam celah batu karang
Hapuskan dahaga di telaga darah amis

Perjalananku hanya omong kosong dan bolak-balik peran
Ceriwis dalam diam, melimpah sumpah serapah
Tekuk lutut ditelikung jaman
Lelah menopang lesakan gairah

Perjalananku tak berjejak, upaya melepas jarak
Tak berpijak tak bertindak
Usir diri, pasrah tanpa gerak
Lari menyerah, bebaskan rasa singkapkan watak

Leganya bebas berjalan itu
Sejahat bebas itulah aku
Berkumpul angin busuk di perut lalu kentut
Biarlah muntah semua yang terhasut

Sebab kentutku maut!
Perjalanku adalah perjalanan penuh kentut
Sebab mulutku tersumbat dendam kesumat
Mampat oleh berlaksa-laksa bejat

Karena wajahku di pantat, dan pantatku di muka
Tuut… broot… pret… kentutku adalah kata-kataku tanpa makna, menyerang semua mulut
Kata-kataku adalah kata-kata katatonik, jelas maknanya, busuk bunyinya
Jangan heran, sebab aku berpikir dan berkata-kata di balik kolor butut

ps. Lukisanku itu bolak-balik, isinya bukan wajah, tapi pantat yang tertukar

“Perjalanan Wajah & Omongan Kentut” (Moses Foresto, 2009), Oil on Canvas, 107cm X 87 cm.

Sketsa Bunda

Bukan hanya darah tumpah…
Bukan hanya hati yang miris…
Bukan hanya resah gelisah…
Bukan hanya tawa dan tangis…

Ajaib kasih bunda
Tak terperi nikmat terasa
Ajaib balasan ananda
Tak terperi hujat durhaka

Ampuni hamba, masihkan ada masa
Tertebuskah segala dosa?
Inginku tetirah di telapak kaki bunda
Kuyakin masih ada surga di sana

Selamat Hari Ibu 2009! Untuk bunda dan semua wanita…

Sketsa Bunda

Sketsa Bunda