Setelah sekian lama memendam dendam pada sebuah iklan parfum untuk pria yang teramat sangat merendahkan harkat wanita, inilah saatnya saya menyatakan tutup mata, telinga dan dompet untuk produk AXE karena iklannya yang memberi kesan betapa murahan dan tidak terhormatnya wanita. Mungkin yang ingin ditargetkan prudusen (baik produsen AXE maupun produsen iklan) adalah drive untuk membeli produknya, tapi sayangnya itu dilakukan membabi buta, ibarat menembak kuman dengan rudal… apalagi jika jam tayangnya tidak tepat.
Tayangan iklan AXE jelas-jelas mengajarkan bahwa parfum produknya dengan mudah dan kontan mampu meluluhlantakkan harkat wanita. Iklan AXE jelas-jelas berusaha keras menanamkan nilai normatif dalam benak mereka bahwa wanita itu (termasuk ibu yang melahirkannya) adalah barang murahan, objek sah untuk digoda dan direndahkan. Bagaimana jika si pembuat iklan itu ternyata berhasil menanamkan pesan-pesannya pada anak laki-lakinya sendiri sehingga kemudian merendahkan harkat ibunya? atau bagaimana jika anak perempuannya bertingkah menyimpang seperti bintang iklan wanita AXE? lalu bagaimana dengan jutan pemirsa lainnya? Sedih membayangkan jutaan “bagaimana jika” berikutnya yang muncul karena iklan tersebut.
Ah, karena diksi yang terbatas, biarlah saya menyampaikan protes saya dengan lukisan “9 Perspektif Wanita” yang dilandasi rasa hormat dan sayang mendalam. Imajinasi bisa muncul bermacam-macam, namun ijinkan saya mengemukakan painter’s statement saya untuk kisah berjudul “9 Perspektif Wanita”. Ketika menciptakan karya ini, pilihan yang muncul adalah membuat 9 lukisan di atas 9 kanvas atau dijadikan satu; lalu bagaimana dengan penekanan tema, style, tone dan pemunculan objek? Setelah berpikir sejenak, saya memilih untuk membuat lukisan monokrom bergaya karikatur yang menggambarkan kesembilan topik ke dalam 9 frame dalam satu kanvas.
Wanita di atas jauh lebih sakti daripada Xena atau Wonderwoman sekalipun!
Dengan suatu alasan, mereka pun pahlawan bagi yang diperjuangkannya.
Siapa tak kenal mereka yang maju ke garis depan berkiprah sebagai ujung tombak. Inspirasi bagi para pejuang berikutnya.
Ada pula yang memang terlahir tanpa pilihan dan pasrah menerima takdir getir…
Menari-nari di balik payung fantasi, larikan diri dari kenyataan karena sadar, imajinasi adalah pengawet kenyataan yang tak kunjung pudar.
Corong di mulut dan di telinga, semata-mata untuk dicekoki, bukan untuk bicara dan didengarkan…
Penyempurna keindahan, pemicu kekuatan, luwes bertahan, menyerang dengan halusnya daya juang.
Ah… kenapa masih terjadi?
Jangan tanya kenapa! Ambisi memang kuat menyisakan ironi, misteri semenjak jaman Nefertiti.
Sebagai penyeimbang, tulisan ini sama sekali bukan ejekan atau penghinaan untuk AXE dan produsen iklannya, tapi lebih berupa gugahan. Sebagai sesama pekerja seni, saya menghargai proses kreatif pembuatan iklan, kemampuan akting para bintangnya dan semua yang terlibat dalam proses produksi iklan tersebut. Namun yang saya tentang dan lawan dengan lukisan saya adalah nilai yang dikemukakan oleh iklan tersebut. Tidak lupa, saya pun berterimakasih karena iklan tersebut merangsang inspirasi saya untuk membuat karya berjudul “9 Perspektif Wanita”.
Di Ruang Kemudi Kapalku, 9 Pebruari 2010.
gambar”nya mantep n brmakna bgt bro..
salam knal y..
Huhuy ada yang digembok,
I’m on my way home my friend 😆
Setuju… di luar produknya, saya juga kurang suka dengan iklan yang ada… ,
mungkin maksud pembuatnya tidak kesana..atau tidak terpikir kearah makna lain yg kita dapati
Tq sdh berkunjung. Salam.
wow…lukisan yg bagus. maknanya sangat dalam
ternyata blognya tentang seni lukis dan seni rupa pada umumnya ya, mantap. salam kenal
so amazing,,,ada kegairahan didlm lukisan ini…….
sy sgat2 tertarik?tahniah kepada yg melakar
Terimakasih, Aishah. Senang ada yang cukup sensitif dan bisa menikmati lukisan ini. Salam.
lukisannya benar-benar cermin dari realita. apa sudah pernah nampang di pameran? mantap….
Masih belum dibawa ke pameran, Cak. Semoga ada kesempatan. Makasih & salam kenal.