Bagi saya, melukis adalah eksplorasi dan eksperimen tanpa henti, terutama menyangkut objek dan style teknis.
Jika eksplorasi objek dilakukan terus-menerus, tidak demikian biasanya dengan style teknis.
Meski telah menemukan suatu style yang rasanya benar-benar cocok untuk berekspresi, selalu muncul dorongan kuat untuk mencoba teknik lainnya.
Alhasil terciptalah beberapa lukisan berikut.
Suatu saat ketika Pak Hendry Yudi, rekan saya yang menyediakan frame-frame indah, mengunjungi studio dan galeri saya berkata, “Sepertinya lukisan-lukisan ini dibuat oleh orang yang berbeda.”
Ya, belakangan ini saya lebih suka berkarya dengan teknik yang disebut teman-teman dengan “Indomilk” karena pada bagian akhir saya meneteskan lelehan cat putih sehingga membentuk benang kasar maupun halus yang kontras dengan background gelap.
Saya cukup puas karena rasanya berhasil menyusun komposisi yang harmonis dan berdimensi (setidaknya menurut saya sendiri… he he he…).
Inilah beberapa lukisan hasil eksperimen belakangan ini.
“Boss-ku Njelimet” (Moses Foresto, 2010), Oil on Canvas, 40cm X 50cm.
”Merayu Peggy” (Moses Foresto, 2010), Oil on Canvas, 50cm X 70cm.
“Patung Ibu dan Anak” (Moses Foresto, 2010), Oil on Canvas, 50cm X 70cm.
“Matahari Terbit” (Moses Foresto, 2010), Oil on Canvas, 40cm X 50cm.
“Planet Cells” (Moses Foresto, 2010), Oil on Canvas, 40cm X 50cm.
Selain membuat lukisan baru, saya juga mengujicobakan produk retouching varnish dari L & B, dan kemudian diolah lagi dengan teknik “Indomilk”.
Meski mengorbankan beberapa lukisan lama yang saya pilih usianya 6 bulan (Whistle Blower, 2010), setahun (Sekarang dan Seabad Kemudian, 2009) dan 2 tahun lebih (Metamorph, 2007), ternyata hasilnya memuaskan.
Lukisan Whistle Blower sebelum diolah dengan retouching varnish.
Whistle Blower setelah di-retouch dan di-“Indomilk”.
Sekarang dan Seabad Kemudian sebelum di-retouch.
Sekarang dan Seabad Kemudian setelah diretouch.
Metamorph sebelum di-retouch dan di-“Indomilk”.
Metamorph setelah di-retouch dan di-“Indomilk”. Siluet objek menjadi lebih tegas.
Dari kapal di lereng gunung Ungaran, MosF, 10 Sept. 2010.
senang berkunjung ke laman Anda. salam budaya
Salam budaya, makasih Bung Ida Bagus Darmasuta.