Working with Wood and Resin

Reclaiming my old coffee table top with wood slices and resin. What a fun weekend with my son Billy in my basement workshop.

This product available for sale at my gallery, Jl. A. Yani no. 27 Ungaran.

005a sp

Wood slices and resin for my my old coffee table top

And here’s the slide for whole process pictures.

This slideshow requires JavaScript.

Abstract Painting, “3 VS 1”

CC ABS 1

My composition today, “3 vs 1”, oil on canvas, 70cm X 90cm, September 2014.

Earth, Sky, Wind & the Sea

ESW cc1

“Earth, Sky, Wind & the Sea”, oil on canvas, 70cm X 90cm, September 2014.

esw 4 cc

Listen to the Earth

Listen to the Earth, oil on canvas, 70 cm X 125 cm, MosF, September 2014.

CC MSB 1

MSB 7

CAUSA PRIMA

Lukisan cat minyak di kanvas berukuran 70cm X 90cm.

cp 003 cc

cp 002 cc

Inilah beberapa lukisan yang saya siapkan untuk Pasar Seni Lukis Indonesia 2014 nanti di Surabaya mulai tanggal 3 sampai 12 Oktober 2014.

CARPE DIEM

My new oil painting on 70cm X 90cm canvas.

001 Carpe Diem b

Kalimat lengkap ucapan Horatius ini,  “carpe diem, quam minimum credula postero” yang berarti: “petiklah hari dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok.”

Maksud pepatah ini adalah menganjurkan orang untuk hidup dan memanfaatkan hari ini secara optimal tidak menunda sesuatu untuk hari esok, dengan begitu kita lebih dapat memanfaatkan waktu yang diberikan secara maksimal.

Making Handpainted Genuine Leather Bags

012 fl

009 fl

001 fl

For a few moment, making handpainted genuine leather bags became my new art expression. It’s a totally different kind of hands skill.

Lukisan “4 Jendela”

Baru saja saya menyelesaikan sebuah lukisan berjudul “4 Jendela” dengan cat minyak di kanvas berukuran 70cm X 90cm.

4 jdl 20140417_185231 cc

“4 Jendela”

Dari jendela pertama kulihat merah dan putih

Merah menyerah, putih merintih

Merahnya kabur, putih pun luntur

 

Dari jendela kedua kulihat emas segunung

Ditimang-timang si Upik dan Buyung

Putra putri kaum berjaya kenyang puji dan sanjung

 

Dari jendela ketiga kulihat manusia melata

Menunggu jatuhan remah roti tuannya

Demi secuil gula, siap membunuh sesama jelata

 

Dari jendela keempat kulihat hewan hewan berdasi

Jilat kesana kemari, injak di sana tindas di sini

melumat emas dan remah roti, rakus tak terperi