Earth, Sky, Wind & the Sea

ESW cc1

“Earth, Sky, Wind & the Sea”, oil on canvas, 70cm X 90cm, September 2014.

esw 4 cc

Lukisan “4 Jendela”

Baru saja saya menyelesaikan sebuah lukisan berjudul “4 Jendela” dengan cat minyak di kanvas berukuran 70cm X 90cm.

4 jdl 20140417_185231 cc

“4 Jendela”

Dari jendela pertama kulihat merah dan putih

Merah menyerah, putih merintih

Merahnya kabur, putih pun luntur

 

Dari jendela kedua kulihat emas segunung

Ditimang-timang si Upik dan Buyung

Putra putri kaum berjaya kenyang puji dan sanjung

 

Dari jendela ketiga kulihat manusia melata

Menunggu jatuhan remah roti tuannya

Demi secuil gula, siap membunuh sesama jelata

 

Dari jendela keempat kulihat hewan hewan berdasi

Jilat kesana kemari, injak di sana tindas di sini

melumat emas dan remah roti, rakus tak terperi

 

Cipta Lagu Rohani: “SEPERTI ELIA”

Seperti Elia.mp4_snapshot_03.12_[2013.02.07_11.36.07]

Berikut ini satu karya lagu rohani yang terinspirasi oleh besarnya kuasa kasih Tuhan pada Nabi Elia serta seorang janda dari Sarfat yang membantunya. Komposisi balada dengan sejumlah nada minor dominan dan dinamika tempo ringan.

Berikut syair lagu selengkapnya:

SEPERTI ELIA (Klik judul untuk melihat video)

Seperti Elia, nabi Allah
dipelihara, dijaga, dilindungi
sesuai janji agung

Seorang janda dari sarfat
rela menampung hamba Allah
meski nyaris mati kelaparan
kehilangan asa

Elia meminta sepotong roti bundar
disediakan oleh sang janda
lalu mujizat pun dinyatakan
minyak roti dicukupkan

2 Lagu Baru

Sketsa Kesaksian Pribadi

SKETSA KESAKSIAN PRIBADI

Berikut ini 2 buah lagu rohani Kristen terbaru. Diciptakan beberapa bulan yang lalu sebagai kesaksian pribadi atas kasih Tuhan dalam kehidupan saya.

Lagu pertama berjudul: “Buah Roh” bersumber dari Kitab Galatia 5:22-23. Dikomposisikan dalam irama ceria dan kombinasi dinamika titi nada mayor dan minor. Berikut ini syair selengkapnya:

BUAH ROH (Klik judul untuk melihat video),

Sukacita limpah di udara kala Yesus bekerja
menjawab sgala doa

Doa syukur penuh sembah puji
Tulus dan rendah hati
dari umat pemuji
sturut kuasa Roh Suci
Curahkan buah roh-Nya nan sejati

Kasih sukacita damai sejahtra
Kesabaran kemurahan
Kebaikan kesetiaan
Kelemahlembutan
Penguasaan diri

Itulah buah hikmat Allah Roh Kudus
Berlimpah kala bertaut erat Yesus Kristus

Lagu kedua berjudul “Datang pada Tuhan” yang sesuai pengalaman pribadi saya; adalah solusi untuk setiap masalah yang membebani hidup. Dalam Dia selalu ada jawaban bagi semua yang bersedia menemui Dia.

Lirik lengkap lagu:

“DATANG PADA TUHAN” (Klik judul untuk melihat video).

Apapun beban masalahmu datanglah segera pada Tuhan
Sembah pujilah Dia dalam Roh dan kebenaran

Yesus menepati janjiNya
Dia kan menjaga dirimu
kemanapun kau pergi, pasti

Limpahan berkatNya mengganti bebanmu
memlihara menopangmu
Datang pada Yesus skarang
Sembah pujilah Dia dalam Roh dan kebenaran

Dari tepian rimba, Pebruari 2013

BINATANG AKU

Sadar ku kini, aku binatang

Kala belia dan harus memilih antara kerja keras menimbun emas dan kuasa atau menghimpun pengalaman, aku memilih melanglang buana tanpa tujuan

Hartaku kini adalah setimbun kepahitan dan setitik emas bernama kesadaran

Sadarku kini aku binatang,

bermulut aku hanya untuk bicara bak binatang

berotak aku hanya untuk berpikir jalang

berperut aku dan tak pernah kenyang

dan, ah… tiba-tiba seseorang memberiku pangkat, kuasa untuk berlipat-lipat lebih bejat, semakin ku bejat semakin aku kuat

belum puas pula dengan segala nikmat, tiba-tiba aku memperoleh jubah dan mimbar, lalu bicara di hadapan umat mengajarkan berlaksa-laksa hujat, semakin ku sesat, semakin aku dipuja-puji

Sadar ku kini, aku binatang tak lelah-lelah berjahat-jahat

Dibelengggu dan dibekap tak memupus lautan niat laknat, mengalir memenuhi udara, menetes di tiap titik keringat, lalu menjadi sungai beracun, siap tumpah, meresap, menguap, menyebar dan terus menular

Dapatkah cambuk merubahku? Mustahil, aku kan kian beringas!

Dapatkah jeruji mengurungku? Mustahil, di sana ku malah bebas!

Dapatkah peluru menghentikanku? Mustahil, tubuhku tak mempan senjata dan aku punya berlapis-lapis jiwa

Lalu namun ternyata kemudian, sejak lama Ia tahu aku tak punya Roh….

Pemberian Roh-Nya menaklukkan kebinatanganku

Roh itu membuatku beroleh setitik emas bernama kesadaran, kebeningan kasih yang menyadarkan bahwa aku binatang

Pantas aku terbekap, terbelenggu, meski tak sorang pun tahu tatkala aku sadar diri; belum pantas aku bebas

Biarlah tak bebas asalkan lantas menjadikanku makhluk terang.

Ungaran, 27 Januari 2011

MosF (Dalam segala ucapan syukur atas cambuk, jeruji dan belenggu dari-Nya yang menganugerahkan kebebasan sejati)